Tak pernah habis dunia bersajak tentang senja
Seperti hari ini
Aku menyapa senja dari balik jendela transjakarta
Mengagumi jingga malu malunya bersembunyi di balik pencakar langit
Biru yang menggelap perlahan tersenyum mengantar malam
Kerlap kerlip lampu pengguna jalan memesona ibukota
Seperti hari ini
Aku menyapa senja dari balik jendela transjakarta
Mengagumi jingga malu malunya bersembunyi di balik pencakar langit
Biru yang menggelap perlahan tersenyum mengantar malam
Kerlap kerlip lampu pengguna jalan memesona ibukota
Tapi hanya aku yang mengagumi senja Jakarta
Mereka di kanan kiriku tak menyadari cantiknya
Terlelap dalam tidur pura pura
Atau menenggelamkan diri bersama gadget
Mereka di kanan kiriku tak menyadari cantiknya
Terlelap dalam tidur pura pura
Atau menenggelamkan diri bersama gadget
Senja hari ini memang istimewa
Dia tak lagi muram dan basah
Begitu cerah bak putri raja jatuh cinta
Padahal ini awal musim penghujan
Dia tak lagi muram dan basah
Begitu cerah bak putri raja jatuh cinta
Padahal ini awal musim penghujan
Aku menatap senja sampai ia tiada berganti gelap
Dari mengagumi ciptaanNya.. kini saatnya berkisah padaNya tentang kekaguman itu
Meski Ia tahu…dan selalu tahu…
Paling tidak ingin kusampaikan terima kasih kepadaNya karena telah menciptakan senja…
Dari mengagumi ciptaanNya.. kini saatnya berkisah padaNya tentang kekaguman itu
Meski Ia tahu…dan selalu tahu…
Paling tidak ingin kusampaikan terima kasih kepadaNya karena telah menciptakan senja…
November 18th, 2013
@miezfy
Tranjakarta Tj Priok-Cililitan
0 comment :
Post a Comment