Belajar Merawat Indonesia.
Aku jatuh cinta sejak pertama kali mendengar judul buku yang berisi
kumpulan tulisan tulisan saudara2 ku di Beasiswa Aktivis Nusantara ini.
Nama BMI menjadi tagline yang benar-benar pas tidak hanya untuk kami,
BAKTI NUSA Dompet Dhuafa, tetapi juga untuk para aktivis di bumi
nusantara ini.
Well, mungkin selama ini kita terlalu sombong, mengatasnamakan bangsa
untuk mengoreksi semua hal yang dilakukan pemerintah. Berkedok
mahasiswa, bermodalkan almamater dan idealisme, lalu datang ke Jakarta
dengan berbagai macam tuntutan di aksi jalanan. Ya, padahal kita masih
bermasalah dengan nilai akademik yang tak kunjung membaik. Atau mungkin
kita, masih menemui masalah dengan profesionalisme di dalam organisasi
kita sendiri. Atau bahkan kita, yang pandai mengoreksi ini bahkan
ternyata tidak pernah menyadari ada tangisan2 yang selalu mengiringi di
setiap langkah kaki menuju kampus. Tangisan dari mereka yang kelaparan,
dan kita tidak menyadari. Ya, mungkin kita terlalu sombong jika berpikir
bahwa kita berhak untuk menuntut presiden untuk turun. Atau mungkin
terlalu tinggi nama “agent of change” yang selama ini kita
banggakan. Kalau status mahasiswa itu sudah berakhir, masih pantaskah
gelar agen perubahan disandang? Atau kita hanya akan menjadi kumpulan
manusia pencari nafkah yang hanya peduli dengan masa depan diri sendiri?
Entah.
Tapi, pembelajaran yang penting yang kudapatkan dari “Belajar Merawat
Indonesia” adalah, kita bisa jadi terlalu sombong mengatasnamakan
perubahan untuk mengoreksi negri, padahal ilmu yang kita pelajari belum
tentu lebih tinggi dari mereka yang duduk di kursi pemerintahan. Atau,
kita bisa jadi terlalu tinggi menilai diri sebagai agen perubahan
padahal untuk merubah kebiasaan jelek sendiri saja belum tentu mampu.
Namun, kupikir.. siapa pun kita, sebodoh apa pun kita, kita berhak dan
berkewajiban untuk hal ini : “merawat Indonesia”. Ya.. aku tahu.
Mungkin kita belum menjadi perawat yang handal, masih jauh untuk itu.
Untuk merawat Indonesia yang tengah sakit ini, kita yang sekarang belum
tentu mampu. Terlalu berat kawan. Tapi kita bisa, pasti bisa, karena
semua hal yang kita lakukan bersama almamater ini, semua diskusi, semua
karya, semua aksi, dan semua prestasi kita.. tidak lain dan tidak bukan
adalah persembahan berharga untuk tanah air kita tercinta, sebagai usaha
kita dalam Belajar. Ya…. Belajar Merawat Indonesia…
“HIDUP MAHASISWA” “HIDUP PEMUDA INDONESIA”
(btw, aku emang udah bukan mahasiswa. Tapi akan insyaAllah. hehe)
1 comment :
mahasiswa itu agent perubahan, contoh:
dosen: kok pembahasan kamu berubah lagi sih?
mahasiswa: karena saya agen perubahan! hidup mahasiswa
dosen: --"
--------
banyak yg mau mengubah dunia, tapi lupa mengubah revisinya
banyak yg mau mengubah dunia, tapi enggak mau memulai dari dirinya
www.skripsit.com
Post a Comment