Sesuatu itu Bernama Hati




Sesuatu itu bernama hati.

Tidak berwujud tidak berbentuk. Ia berada menyatu begitu saja dengan tubuh. Menghubungkan otak,jantung,pembuluh darah dan organ kinestetik luar. Beberapa berpendapat bahwa hati mungkin saja jantung. Mungkin karena ia dekat dengan kehidupan.

Tapi... hati lebih dari sekedar detakan yang membentuk irama. Hati bukan hanya gumpalan daging yang berwarna. Ia berada jauuuh.... di sisi terdalam manusa. Dekat dengan naluri.

Kita tidak bisa melihatnya. Tapi bisa merasakannya. Hati melahirkan kasih sayang,simpati,kepedulian,dan semangat. Melalui hatilah, Tuhan selalu berbicara dengan kita. Saat tak ada hijab antara hati kita denganNya... saat itulah hati kita selalu dipenuhi olehNya.

Tapi....hati ibarat mutiara indah yang berada di dunia luar. Ia begitu mudah untuk ternoda. Terkadang ia sakit,oleh ulah dari yang namanya iri,dengki,dendam. Sering sekali ia lusuh karena debu debu prasangka yang selalu hadir. Bahkan banyak yang menghitamkan hatinya sehingga tak bisa sama sekali dirasakan keberadaannya.

Hati juga sangat rapuh, bagaikan gelas berlian yang mudah pecah. Tidak ada hal sebaik keimanan yang bisa menjaganya. Saat iman lemah,ia akan mudah untuk patah bahkan ternoda.

Tuhan menciptakan hati yang begitu mudah ternoda bersamaan dengan Taubat sebagai pencucinya. Hati bisa kembali bersih dan selalu bersih dan semakin bersih. Bahkan.... Taubat lah yang bisa menguatkan kembali hati yang retak.

30 Maret 2013
00.16 a.m

0 comment :