Ketika Nasi menjadi Tabu
Bulan Perjuangan itu bernama.... MEI
Dua puluh satu kali aku berkenalan dengan yang namanya Mei itu. Dua puluh tahun ke belakang, aku mengenalnya sebagai sesuatu yang biasa-biasa saja. Tidak ada yang begitu spesial sehingga harus dikenal oleh Mei ku dulu. Tapi, di dua puluh satu kali pertemuanku dengannya, aku merasa bulan ini begitu istimewa sehingga aku pun memutuskan bahwa apa pun yang terjadi..... aku tak ingin menikah di bulan ini.....
Entah sudah berapa banyak undangan yang masuk baik di fesbuk, via sms, maupun kartu, tapi rasa sesalku yang terbesar bahwa aku tak bisa menghadiri pernikahan kakak sepupuku, mantan bos, dan dua orang sahabat yang sangat luar biasa. Aihhh... tidak bisa dibayangkan rasanya jika kelak mereka tidak bisa menghadiri acaraku. Semoga doa-doaku sampai kepada mereka yang telah dan akan menikah di bulan ini.
Eits.... tapi topik kita kali ini adalah bukan tentang pernikahan looo....
Bagi seorang saya, bulan Mei di 2011 adalah bulan yang bersejarah. Bagi Indonesia, kita mengenal hari kebangkitan nasional yang jatuh pada 21 Mei, hari yang menghargai sebuah pergerakan yang diprakarsai oleh Bung Tomo, salah satu pahlawan pergerakan kita.
Kita juga mengenal 2 Mei sebagai hari pendidikan nasional, yang diambil dari hari lahir tokoh pendidikan kita K.H. Ahmad Dahlan.
Belum lagi peristiwa reformasi yang meninggalkan kenangan di tanggal 12 Mei, sebuah tragedi yang menimpa saudara perjuangan, aktivis pergerakan reformasi di universitas trisakti.
Belum lama ini, sebuah acara besar dalam rangka memperingati hari pendidikan pun digelar besar-besaran.... mengundang 2000 peserta dan media, acara IDEA yang diprakarsai oleh kementerian pendidikan BEM KM IPB berjalan begitu sukses. Acara itu berlangsung di tanggal 8 Mei 2011
Menyusul agenda IDEA, sebagai acara puncak, tanggal 21, sebagai hari kebangkitan nasional ditetapkan sebagai penghujung acara....
Melengkapi kesibukan, maka tanggal 20 - 23 Mei telah ditetapkan sebagai hari untuk temu nasional untuk beasiswa aktivis nusantara dari LPI-DD.
Lalu, bisakah saya bernapas lega di bulan Mei setelah tanggal 23? Hmm... memang cocok rasanya jika bulan ini dinamakan bulan perjuangan. Karena tepat pada tanggal 30 Mei nanti saya akan melaksanakan seminar penelitian.
Sibuk. sibuk. memang sibuk.
Lelah. lelah. memang lelah
Habis. habis. memang uang dan tenaga telah habis
Tapi saya sangat menikmatinya, karena inilah masa-masa yang benar2 menunjukkan peran dan kontribusi saya yang maksimal sebagai mahasiswa.
Bersyukur, karena masih diberikan kesempatan oleh ALLAH untuk bergerak dan berkarya.
Tapi konsekuensinya......
gak ada satu pun undangan pernikahan yang bisa saya hadiri..... hehe
Buat Mas Dudi, Tri Dimas Arjuna dan Istri, Mega Sarfika dan Mantan bos saya, Kulup Arridho .... Maaf ya tidak bisa menghadiri acara besar kalian. Tapi jangan balas dendam ya.... please..... hehe
Hanya satu pesan saya untuk teman-teman yang membaca postingan ini. Ingatlah buat kalian yang akan menikah di usia muda...... bahwa di dunia ini ada yang namanya liburan akhir semester. ^^