aku ingin melangkah lebih lama
aku ingin tertawa lebih dalam
aku ingin waktu ini terhenti saja.....

tapi sesungguhnya..dunia ini pasti berubah
umurku akan terus bertambah
aku akan semakin tertuntut untuk dewasa

tidak ada jaminan, kebersamaan ini akan bertahan

hai jiwa yang tak tahu apa-apa

aku dan diriku yang bodoh itu berkata dalam diam...

mengapa kau begitu menyebalkan..

tidakkah kau tahu...
dinding itu tahu segalanya
tentangku...
tentang perasaanku...
tentang kehidupanku.....

silahkan kau pikirkan..
apakah yang selama ini telah terjalin
hanya seonggok kisah yang lalu begitu saja
atau telah menorehkan noda yang amat dalam

silahkan kau pikirkan...
apakah semua manusia itu sama
apakah setiap orang memiliki kemampuan adaptasi yang berbeda...??

silahkan kau pikirkan....
apakah hati ini begitu keras sam[asi satu kebaikan tak akan pernah membekas??

TidaK!!

kalau kau lihat ada ketegaran..
sebenarnya itu hnya usaha untuk menutupi kebodohan

kalau kau lihat adanya kedataran perasaan
itu hanya usaha menghilangkan kenyataan bahwa senyum itu pernah membekas

sekarang..silahkan kau pikirkan...
berbedakah aku dengan yang lain???

untuk jiwa yang tak pernah tahu.

tak kan pernah kubiarkan dunia ini tahu..apa yang sebenarnya ada.
tak kan kubiarkan kau pun tahu...siapa sebenarnya aku dan jiwaku.....

aku hanya ingin mempertahankan kisah ini...
dan pergi sebagai masa lalu yang akan mati.....

Kemanusiaan di mata kita....

masih ingatkah akan bunyi dari sila ke dua Pancasila??

Kemanusiaan yang ADIL dan BERADAB....

well, apa arti Adil? apa arti beradab? Ir Soekarno Alm bukan sekedar mencetuskan kata-kata tersebut sebagai landasan idiil negara kita. beliau tentunya memiliki harapan besar akan sila ke-dua tersebut. harapan bahwa, meskipun kita telah terjajah selama 350 tahun lamanya,
meskipun terlalu banyak kebobrokan dan keterhambatan untuk menjadi negara maju, tapi kita masih memiliki landasan idiil itu,
sebuah landasan yang diharapkan dapat teraplikasikan oleh seluruh Warga Negara Indonesia
sebuah landasan yang tentu saja, menjadi saksi akan perjuangan proklamasi, ketika saatnya kita harus keluar dari keterpurukan penjajahan.

landasan itu tidak main-main kawan.

Kemanusiaan

yang

ADIL

dan BERADAB

tahukah kamu seperti apa itu?

ketika kita berada di perempatan lampu merah
menemukan begitu banyak peminta-minta
begitu banyak anak terlantar
begitu banyak orang tak berpendidikan yang luluh lantak di kehidupan jalan yang amat keras
begitu banyak pedagang asongan yang menyeka keringat mereka....dengan tangan legam mereka....
begitu banyak pengamen yang mengemis receh demi sesuap nasi..ataupun demi menghindari pungli dari para pelaku utama kerusuhan jalanan....

tapi, masih ada umpatan untuk mereka
umpatan akan ketidaknyamanan dari para pemilik kendaraan pribadi...
yang di dalamnya berada orang-orang yang tak pernah tahu bahwa ada kehidupan malam yang sangat mencekam di tempat yang biasa mereka lalui.

apakah kita menjadi salah satunya??

itukah kemanusiaan?

kita duduk di dalam ruang ber-AC....memandang dengan penuh kantuk dosen ataupu guru yang sedang berbicara....

sementara di luar sana, begitu banyak anak-anak yang putus sekolah
memandang pendidikan sebagai sebuah impian belaka
memandang kesuksesan hanya milik orang-orang kaya....
memandang bahwa seragam hanyalah angan-angan
memandang bahwa kehidupan ini hanyalah soal mencari makan dan bertahan....

kita berpegang teguh pada sebuah prinsip...
4 sehat
5 sempurna.....

sementara tidak sedikit yang mengkategorikan sehat adalah mendapatkan seteguk air
dan sempurna adalah sesuap nasi??

di manakah kemanusiaan??

ketika kita dengan tenang berjalan di bawah langit biru.......
bermain bersama teman-teman
melangkahkan kaki menuju masa depan yang dinantikan.......

tapi di seberang sana.......
di negri palestina tepatnya....
para remaja adalah orang-orang yang hanya memiliki satu cita-cita
mempertahankan apa yang mereka punya.

batu......adalah boneka bagi para balita, yang sewaktu-waktu menjadi satu-satunya alat mempertahankan diri dari peluru

darah...adalah teman para adik kecil kita di sana
keringat...angin bagi kehidupan mereka...

listrik....cahaya....adalah hadiah terindah ketika mereka mendapatkannya

dan ketenangan...hanya sekedar impian saat ini

lalu....di manakah kita?
di bangku sekolah? bangku kuliah? mengerjakan laporan, tugas, dan hanya berpikir untuk cepat-cepat lulus, mendapatkan pekerjaan dan hidup nyaman?

teman-temanku.....
remaja adalah pemuda
dan pemuda adalah amanah
seorang remaja telah memiliki amanah sebagai pemuda

dan pemuda.......melihat kemanusiaan sebagai sebuah tugas.
melihat kemanusiaan sebagai pekerjaan penting.

belajar....
menuntut ilmu.....
organisasi....
minat...
bakat....

semua adalah sarana....
sarana untuk kepedulian akan kesejahteraan manusia.

karena untuk itulah manusia tercipta. untuk peduli

dan karena itulah sila ke-2 Pancasila tercetuskan

seorang proklamator yang terkenal di seluruh dunia itu, berharap..bahwa di tangan para pemuda lah.....yang termasuk di dalamnya remaja Indonesia...

kemanusiaan yang ADIL dan BERADAB bisa terukir di hati setiap Warga Negara Indonesia